Kebanyakan Trader memanfaatkan pivot poin untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial. Simpelnya, pivot poin serta level support dan resistance adalah zona di mana arah pergerakkan harga dapat berubah kapan pun.
Alasan mengapa banyak Trader memilih untuk menggunakan pivot poin adalah sifat dasar indikator ini, yang cenderung objektif dalam mengamati pergerakan grafik.
Secara umum, pivot poin sebenarnya serupa dengan level Fibonacci. Perbedaannya adalah dalam Fibonacci masih terdapat pandangan subjektif, terutama pada saat mengambil pergerakan harga Swing Highs dan Swing Lows. Sedangkan pivot poin mengambil pergerakan Swing High dan Swing Low dalam periode tertentu, biasanya dalam periode satu hari, untuk menentukan perkiraan zona reversal dalam sebuah trend.
Pivot poin sangat bermanfaat khususnya bagi trader jangka pendek yang mengincar profit dari pergerakan kecil harga. Layaknya level support dan resitance, kita dapat memilih untuk trade pada saat terjadi bounce atau saat terjadi break pada kedua level tersebut.
Trader range-bound menggunakan pivot points untuk mengenali titik-titik reversal. Trader tipe ini menilai pivot points sebagai area di mana mereka bisa menempatkan order buy atau sell.
Sementara trader breakout memanfaatkan pivot poin untuk mengenali level kunci yang perlu dijebol (broken) agar dapat mengenali gerakan yang diklasifikasikan sebagai breakout nyata.
Berikut ini adalah contoh dari pivot poin yang terjadi pada grafik AUDUSD dengan time frame 1-jam:
Seperti terlihat di atas, level support dan resistance horizontal ditempatkan pada grafik kita. Perhatikan bagaimana pivot poin memudahkan kita untuk membaca grafik
Berikut penjelasan singkat akronim yang tertera pada grafik:
PP: Pivot Poin
S : Support
R : Resistance
PP: Pivot Poin
S : Support
R : Resistance
Posting Komentar