Support dan resisten memegang peranan penting dalam analisa teknikal. Dapat dikatakan bahwa keduanya merupakan dasar dari analisa teknikal. Kita dapat mengambil keputusan transaksi hanya dengan mencari serta menggunakan support dan resisten.
Support dan resisten merupakan level-level tahanan. Saat harga menyentuh level-level tersebut, harga cenderung tertahan dan berbalik arah. Support dapat diasosiasikan dengan lantai dan Resisten dapat diasosiasikan dengan langit-langit. Support dan resisten dapat timbul karena adanya pertarungan antara pembeli dan penjual yang saling tarik menarik. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Support
Banyak penjual masuk ke pasar, sehingga harga terdorong turun. Ketika harga bergerak turun lebih rendah, muncul pembeli masuk ke pasar. Harga yang tadinya turun kemudian menjadi tertahan. Bila jumlah pembeli lebih besar dibanding penjual, maka berakibat penurunan harga tertahan dan kembali naik. Itu artinya harga telah menemukan level support di bawah.
Resisten
Harga dalam tren naik, banyak pembeli masuk ke pasar sehingga harga terdorong terus ke atas. Namun ketika di atas, banyak penjual yang sudah menunggu untuk masuk ke pasar dan menjual barang. Kenaikan harga kemudian tertahan dan harga mulai bergerak turun. Ini berarti harga telah menemukan level resisten di atas.
Kita dapat mengembangkan strategi trading dengan hanya mengetahui di level mana kemungkinan harga akan tertahan. Ada berbagai cara untuk menentukan level support dan resisten, antara lain:
Kalkulasi pivot point
Pivot point merupakan level rata-rata dari 3 level penting harga (High, Low, Close) pada periode sebelumnya.
Rumus Pivot Point = (High + Low + Close)/3
Level resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low
Level support pertama (S1) = (2 x PP) - High
Level resistance ke 2 (R2) = PP + (High - Low)
Level support ke 2 (S2) = PP - (High - Low)
Level resistance ke 3 (R3) = High + 2 x (PP- Low)
Level support ke 3 (S3) = Low - 2 x (High - PP)
Garis moving average
Trader sering menggunakan garis moving average sebagai patokan support-resisten. Periode moving average yang biasa digunakan seperti periode 20, 50, 100 atau 200.
Garis trend
Garis tren biasa digunakan untuk menghubungkan level-level atas atau level-level bawah dari sekelompok harga.
Level Fibonacci
Fibonacci biasa digunakan untuk menentukan level psikologis pasar. Level Fibo yang digunakan biasanya level 38,2%, 50% dan 61,8%
Pola harga (price pattern)
Pola harga seperti pola bendera/flag, head and shoulder, double top/bottom dapat memberikan gambaran dimana harga akan tertahan.
Angka Bulat (round numbers)
Biasanya angka bulat seperti 1.5000, 1.0000, 0.9000 sering dijadikan area support atau resisten psikologis.
Area support dan resisten sangat membantu Kita dalam merancang strategi trading. Dengan mengetahui dimana letak area support dan resisten, Kita dapat menentukan level untuk membuka posisi, mengambil untung atau justru membuang posisi rugi dan melakukan penambahan posisi.
Contohnya adalah penggunaan strategi breakout dengan menentukan area support dan resisten. Bila harga sudah menembus ke atas level resisten, maka Kita akan membuka posisi beli. Dan sebaliknya, jika harga menembus ke bawah level support, Kita akan membuka posisi jual.
Dalam melakukan transaksi dengan menggunakan metode atau strategi apapun, jangan lupa untuk memperhatikan berapa resiko yang dapat Kita terima. Mengingat semua metode atau strategi hanya memberi suatu kemungkinan atau probabilitas. Oleh karena itu, Kita harus bersiap menerima kemungkinan terburuk.
Support dan resisten merupakan level-level tahanan. Saat harga menyentuh level-level tersebut, harga cenderung tertahan dan berbalik arah. Support dapat diasosiasikan dengan lantai dan Resisten dapat diasosiasikan dengan langit-langit. Support dan resisten dapat timbul karena adanya pertarungan antara pembeli dan penjual yang saling tarik menarik. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Support
Banyak penjual masuk ke pasar, sehingga harga terdorong turun. Ketika harga bergerak turun lebih rendah, muncul pembeli masuk ke pasar. Harga yang tadinya turun kemudian menjadi tertahan. Bila jumlah pembeli lebih besar dibanding penjual, maka berakibat penurunan harga tertahan dan kembali naik. Itu artinya harga telah menemukan level support di bawah.
Resisten
Harga dalam tren naik, banyak pembeli masuk ke pasar sehingga harga terdorong terus ke atas. Namun ketika di atas, banyak penjual yang sudah menunggu untuk masuk ke pasar dan menjual barang. Kenaikan harga kemudian tertahan dan harga mulai bergerak turun. Ini berarti harga telah menemukan level resisten di atas.
Kita dapat mengembangkan strategi trading dengan hanya mengetahui di level mana kemungkinan harga akan tertahan. Ada berbagai cara untuk menentukan level support dan resisten, antara lain:
Kalkulasi pivot point
Pivot point merupakan level rata-rata dari 3 level penting harga (High, Low, Close) pada periode sebelumnya.
Rumus Pivot Point = (High + Low + Close)/3
Level resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low
Level support pertama (S1) = (2 x PP) - High
Level resistance ke 2 (R2) = PP + (High - Low)
Level support ke 2 (S2) = PP - (High - Low)
Level resistance ke 3 (R3) = High + 2 x (PP- Low)
Level support ke 3 (S3) = Low - 2 x (High - PP)
Garis moving average
Trader sering menggunakan garis moving average sebagai patokan support-resisten. Periode moving average yang biasa digunakan seperti periode 20, 50, 100 atau 200.
Garis trend
Garis tren biasa digunakan untuk menghubungkan level-level atas atau level-level bawah dari sekelompok harga.
Level Fibonacci
Fibonacci biasa digunakan untuk menentukan level psikologis pasar. Level Fibo yang digunakan biasanya level 38,2%, 50% dan 61,8%
Pola harga (price pattern)
Pola harga seperti pola bendera/flag, head and shoulder, double top/bottom dapat memberikan gambaran dimana harga akan tertahan.
Angka Bulat (round numbers)
Biasanya angka bulat seperti 1.5000, 1.0000, 0.9000 sering dijadikan area support atau resisten psikologis.
Area support dan resisten sangat membantu Kita dalam merancang strategi trading. Dengan mengetahui dimana letak area support dan resisten, Kita dapat menentukan level untuk membuka posisi, mengambil untung atau justru membuang posisi rugi dan melakukan penambahan posisi.
Contohnya adalah penggunaan strategi breakout dengan menentukan area support dan resisten. Bila harga sudah menembus ke atas level resisten, maka Kita akan membuka posisi beli. Dan sebaliknya, jika harga menembus ke bawah level support, Kita akan membuka posisi jual.
Dalam melakukan transaksi dengan menggunakan metode atau strategi apapun, jangan lupa untuk memperhatikan berapa resiko yang dapat Kita terima. Mengingat semua metode atau strategi hanya memberi suatu kemungkinan atau probabilitas. Oleh karena itu, Kita harus bersiap menerima kemungkinan terburuk.
Teknik menentukan pola support resistan biasanya diambil dari puncak - puncak atau lembah - lembah dalam grafik chart di MT4 dan sayapun menggunakan hal ini dalam trading yang sekarang saya lakukan di octafx. saya memilih octafx karena broker ini selalu memberikan saya manfaat terutama sistem deposit dan WD menggunakan bank lokal
BalasHapus